DEFINISI,
PENALARAN DAN SILOGISME
Pengertian
definisi
Berasal dari kata Latin
definire : menandai batas-batas pada sesuatu menentukan batas, memberi
ketentuan atau batasan arti. Sebuah pernyataan yang memuat penjelasan tentang
arti suatu term.
Definisi terdiri atas 2
bagian :
Bagian pangkal
(definiendum) : Istilah yang harus diberi penjelasan
Bagian Pembatasan
(definiens) : Uraian mengenai arti dari bagian pangkal
“ Manusia adalah
Makhluk berakal ”
“ Manusia adalah
Makhluk rasional ”
“ Manusia adalah Makhluk
berfikir ”
Macam-macam
definisi
1.
Definisi nominalis
o
D.Sinonim : persamaan kata, penjelasan
yang lebih dimengerti
o
D.Simbolis : persamaan pernyataan
berbentuk simbol-simbol
o
D.Etimologis: asal usul katanya
o
D.Semantis : penjelasan tanda dengan
suatu arti yang telah dikenal.
o
D.Stipulatif : pemberian nama atas dasar
kesepakatan bersama
o
D.Denotatif : menunjukkan atau memberi
contoh suatu benda atau hal yang termasuk cakupan term
2.
Definiai realis
o
D.Esensial : menguraikan bagian-bagian
yang menyusun sesuatu hal.
o
D.Analitis : menunjukkan bagian suatu
benda yang mewujudkan esensinya manusia adalah badan dan jiwa
o
D.Konotatif : menunjukkan isi dari suatu
term yang terdiri atas genus dan diferensia
o
D.Deskriptif : menunjukkan sifat-sifat
yang dimiliki oleh hal yang didefinisikan
o
D.Aksidental : jenis dari halnya dengan
sifat khusus yang menyertai
o
D.Kausal : bagaimana suatu hal terjadi
atau terwujud
3.
Definisi praktis
o
D.Operasional : menegaskan
langkah-langkah pengujian khusus yang harus dilaksanakan atau dengan metode
pengukuran serta menunjukan bagaimana hasil yang dapat diamati
o
D.Persuasif : merumuskan suatu
pernyataan yang dapat mempengaruhi orang lain.
o
D.Fungsional : berdasarkan guna atau
tujuan
Syarat
definisi
o
Menyatakan
ciri-ciri hakiki dari apa yang didefinisikan
o
Suatu
kesetaraan arti dengan yang didefinisikan
o
Menghindarkan
pernyataan yang memuat term yang didefinisikan
o
Dinyatakan
dalam bentuk rumusan positif
o
Secara
singkat dan jelas terlepas dari rumusan yang kabur/ bahasa kiasan
Prinsip-prinsip
penalaran
prinsip
identitas
Ø sesuatu
hal adalah sama dengan halnya sendiri
Ø sesuatu
yang disebut A maka sama dengan A yang dinyatakan itu sendiri bukan yang lain
prinsip
kontradiksi
Ø sesuatu
tidak dapat sekaligus merupakan hal itu dan bukan hal itu pada waktu yang bersamaan
Ø sesuatu
tidaklah mungkin secara bersamaan merupakan A dan non-A
prinsip
eksklusi tertii
Ø sesuatu
jika dinyatakan sebagai hal tertentu atau bukan hal tertentu maka tidak ada
kemungkinan ketiga yang merupakan jalan tengah
Ø sesuatu
X mestilah A atau non-A, tidak ada kemungkinan ketiga
Penalaran
langsung dan tidak langsung
Penalaran
langsung
Ø penalaran
yang didasarkan pada sebuah proposisi kemudian disusul proposisi lain sebagai
kesimpulan dengan menggunakan term yang sama
Ø penalaran
oposisi dan penalaran edukasi
penalaran
tidak langsung
Ø penalaran
yang diletakan diatas dua proposisi atau lebih kemudian disimpulkan
Proposisi
kategori
Adalah suatu pernyataan
yang terdiri atas hubungan dua term sebagai subjek dan predikat serta dapat
dinilai benar atau salah. Predikat (P) menerangkat subjek (S)
Unsur
dalam proposisi kategori
o
term sebagai subjek
hal
yang diterangkan dalam pernyataan, disimbolkan dengan S
o
term sebagai predikat
hal
yang menerangkan dalam pernyataan, disimbolkan dengan P
o
kopula
hal
yang mengungkapkan adanya hubungan antara subjek dan predika, dapat mengingkari
atau mengiyakan, yang menunjukan kualitas pernyataan.
o
Kuantar
Pembilang
yang menunjukan lingkungan yang dimaksud oleh ssubjek, dapat berbentuk
universal/partikular, yang menunjukan kuantitas pernyataan.
Contoh:
o A
: Semua Mahasiswa mengikuti ujian
o
E
: Semua karyawan tidak masuk kerja
o
I
: Sebagian Mahasiswa adalah karyawan
o
O
: Sebagian Mahasiswa tidak masuk kuliah
Penalaran
proposisi kategoris
1.
Penalaran perlawanan/oposis
Kontradiksi
(A-O dan I-E)
Ø Pertentangan
antara dua pernyataan atas dasar term yang sama, tetapi berbeda dalam kuantitas
dan kualitasnya.
Ø Jika
yang satu benar maka yang lain tentu salah
Ø Jika
yang satu salah maka yang lain tentu benar
Ø Tidak
ada kemungkinan ketiga
Kontraris
(A-E)
Ø Pertentangan
antara dua pernyataan universal atas dasar term yang sama, tetapi berbeda dalam
kualitasnya
Ø Jika
yang satu benar maka yang lain tentu salah
Ø Jika
yang satu salah, yang lain dapat bena, tetapi juga dapat salah
Ø Ada
kemungkinan ketiga, yakni kedua-duanya sama-sama salah
Sub-konraris
(I-O)
Ø Pertentangan
antara dua pernyataan partikular atas dasar term yang sama, tetapi berbeda
dalam kualitasnya
Ø Tidak
mungkin kedua-duanya salah
Ø Bisa
kedua-duanya benar
Sub-alternasi
(A-O dan E-O)
Ø Pertentangan
antara dua pernyataan atas dasar term yang sama dan berkualitas sama, tetapi
berbeda dalam kuantitasnya
Ø Jika
A benar, maka I pun benar
Ø Jika
I benar, belum tentu A benar
Ø Jika
E benar, O pun benar.
Ø Jika
O benar, belum tentu E benar
2.
Edukasi
Ø Konversi,
penyimpulan langsung dengan cara menukar kedudukan ssubjek dan predikat tanpa
mengubah makna
Ø Inversi,
penyimpulan langsung dengan cara menegaskan (mengingkari) subjek dan predikat
pada proposisi
Ø Kontraposisi,
penyimpulan langsung dengan cara menukar kedudukan subjek dan predikat serta
menegaskannya
3.
Induksi dan deduksi
Ø Induksi,
proes peningkatan dari hal-hal yang bersifat individual kepada yang bersifat
universal
Ø Deduksi,
menyimpulkan hal yang khusus dari sejumlah proposisi yang um
Silogisme
kategori
Silogisme adalah suatu
bentuk proses penalaran yang berusaha menghubungkan dua proposisi yang
berlainan untuk menurunkan kesimpulan sebagai proposisi ketiga. Jika salah satu premis negatif,
maka kesimpulannya harus negatif, Jika salah satu premis negatif dan partikular, maka kesimpulannya
negatif dan partikular, Jika salah satu premis partikular, kesimpulannya
partikular.
Silogisme yang tidak
mengikuti hukum-hukum silogisme disebut silogisme tidak beraturan atau silogisme
tidak berstandar, yaitu:
o
Entimema, suatu bentuk silogisme yang
hanya menyebutkan premis atau kesimpulan saja atau keduanya, tetapi satu premis
tidak dinyatakan
o
Epikheirema, silogisme yang salah satu
atau kedua premisnya disertai dengan alasan
o
Sorites, silogisme yang premisnya saling
berkaitan lebih dari dua proposisi, sehingga kesimpulannya berbentuk hubungan
antara satu term proposisi pertama dengan salah satu term proposisi terakhir
yang keduanya bukan term pembanding
o
Polisilogisme, bentuk penyimpulan berupa
perkaitan silogisme, sehingga kesimpulan silogisme sebelumnya selalu menjadi
premis pada silogisme berikutnya
Contoh 1 :
Ø Pr
1 : Semua ahli logika adalah ahli matematika.
Ø Pr
2 : Beberapa filsuf bukan ahli matematika.
Ø Konkl
: Beberapa filsuf bukan ahli logika.
Contoh 2 :
Ø Pr
1 : Semua mahluk hidup bergerak.
Ø Pr
2 : Semua binatang adalah mahluk hidup.
Ø Konkl
: Semua binatang bergerak.
Contoh 3 :
Ø Pr
1 : Semua laba-laba berkaki delapan.
Ø Pr
2 : Tidak ada serangga yang berkaki delapan.
Ø Konkl
: Tidak ada laba-laba yang serangga.
Contoh 4 :
Ø Pr
1 : Semua pencinta damai adalah orang yang anti perang.
Ø Pr
2 : Tidak ada Jenderal yang cinta damai.
Ø Konkl
: Tidak ada Jenderal yang anti perang.
The 5 Best New Betting Sites for US Players - JT Hub
BalasHapusBest online gambling sites in the US · 1. Unibet. 경상북도 출장샵 $250 부산광역 출장마사지 Welcome 의왕 출장마사지 Bonus · 2. DraftKings. $250 Welcome Bonus · 3. BetMGM. 거제 출장마사지 $250 Bonus 대전광역 출장마사지 · 4. Bovada.