Selasa, 13 Desember 2016

definisi, penalaran dan silogisme

DEFINISI, PENALARAN DAN SILOGISME
Pengertian definisi
Berasal dari kata Latin definire : menandai batas-batas pada sesuatu menentukan batas, memberi ketentuan atau batasan arti. Sebuah pernyataan yang memuat penjelasan tentang arti suatu term.
Definisi terdiri atas 2 bagian :
Bagian pangkal (definiendum) : Istilah yang harus diberi penjelasan
Bagian Pembatasan (definiens) : Uraian mengenai arti dari bagian pangkal
“ Manusia adalah Makhluk berakal ”
“ Manusia adalah Makhluk rasional ”
“ Manusia adalah Makhluk berfikir ”
Macam-macam definisi
1.      Definisi nominalis
o   D.Sinonim : persamaan kata, penjelasan yang lebih dimengerti
o   D.Simbolis : persamaan pernyataan berbentuk simbol-simbol
o   D.Etimologis: asal usul katanya
o   D.Semantis : penjelasan tanda dengan suatu arti yang telah dikenal.
o   D.Stipulatif : pemberian nama atas dasar kesepakatan bersama
o   D.Denotatif : menunjukkan atau memberi contoh suatu benda atau hal yang termasuk cakupan term
2.      Definiai realis
o   D.Esensial : menguraikan bagian-bagian yang menyusun sesuatu hal.
o   D.Analitis : menunjukkan bagian suatu benda yang mewujudkan esensinya manusia adalah badan dan jiwa
o   D.Konotatif : menunjukkan isi dari suatu term yang terdiri atas genus dan diferensia
o   D.Deskriptif : menunjukkan sifat-sifat yang dimiliki oleh hal yang didefinisikan
o   D.Aksidental : jenis dari halnya dengan sifat khusus yang menyertai
o   D.Kausal : bagaimana suatu hal terjadi atau terwujud
3.      Definisi praktis
o   D.Operasional : menegaskan langkah-langkah pengujian khusus yang harus dilaksanakan atau dengan metode pengukuran serta menunjukan bagaimana hasil yang dapat diamati
o   D.Persuasif : merumuskan suatu pernyataan yang dapat mempengaruhi orang lain.
o   D.Fungsional : berdasarkan guna atau tujuan
Syarat definisi
o   Menyatakan ciri-ciri hakiki dari apa yang didefinisikan
o   Suatu kesetaraan arti dengan yang didefinisikan
o   Menghindarkan pernyataan yang memuat term yang didefinisikan
o   Dinyatakan dalam bentuk rumusan positif
o   Secara singkat dan jelas terlepas dari rumusan yang kabur/ bahasa kiasan
Prinsip-prinsip penalaran
prinsip identitas
Ø  sesuatu hal adalah sama dengan halnya sendiri
Ø  sesuatu yang disebut A maka sama dengan A yang dinyatakan itu sendiri bukan yang lain
prinsip kontradiksi
Ø  sesuatu tidak dapat sekaligus merupakan hal itu dan bukan hal itu pada waktu yang bersamaan
Ø  sesuatu tidaklah mungkin secara bersamaan merupakan A dan non-A
prinsip eksklusi tertii
Ø  sesuatu jika dinyatakan sebagai hal tertentu atau bukan hal tertentu maka tidak ada kemungkinan ketiga yang merupakan jalan tengah
Ø  sesuatu X mestilah A atau non-A, tidak ada kemungkinan ketiga
Penalaran langsung dan tidak langsung
            Penalaran langsung
Ø  penalaran yang didasarkan pada sebuah proposisi kemudian disusul proposisi lain sebagai kesimpulan dengan menggunakan term yang sama
Ø  penalaran oposisi dan penalaran edukasi
penalaran tidak langsung
Ø  penalaran yang diletakan diatas dua proposisi atau lebih kemudian disimpulkan
Proposisi kategori

Adalah suatu pernyataan yang terdiri atas hubungan dua term sebagai subjek dan predikat serta dapat dinilai benar atau salah. Predikat (P) menerangkat subjek (S)

Unsur dalam proposisi kategori
  o   term sebagai subjek
hal yang diterangkan dalam pernyataan, disimbolkan dengan S
  o   term sebagai predikat
hal yang menerangkan dalam pernyataan, disimbolkan dengan P
  o   kopula
hal yang mengungkapkan adanya hubungan antara subjek dan predika, dapat mengingkari atau mengiyakan, yang menunjukan kualitas pernyataan.
  o   Kuantar
Pembilang yang menunjukan lingkungan yang dimaksud oleh ssubjek, dapat berbentuk universal/partikular, yang menunjukan kuantitas pernyataan.


Contoh:
  o   A : Semua Mahasiswa mengikuti ujian
  o   E : Semua karyawan tidak masuk kerja
  o   I : Sebagian Mahasiswa adalah karyawan
  o   O : Sebagian Mahasiswa tidak masuk kuliah

Penalaran proposisi kategoris
      1.      Penalaran perlawanan/oposis
      Kontradiksi (A-O dan I-E)
Ø  Pertentangan antara dua pernyataan atas dasar term yang sama, tetapi berbeda dalam kuantitas dan kualitasnya.
Ø  Jika yang satu benar maka yang lain tentu salah
Ø  Jika yang satu salah maka yang lain tentu benar
Ø  Tidak ada kemungkinan ketiga
      Kontraris (A-E)
Ø  Pertentangan antara dua pernyataan universal atas dasar term yang sama, tetapi berbeda dalam kualitasnya
Ø  Jika yang satu benar maka yang lain tentu salah
Ø  Jika yang satu salah, yang lain dapat bena, tetapi juga dapat salah
Ø  Ada kemungkinan ketiga, yakni kedua-duanya sama-sama salah
      Sub-konraris (I-O)
Ø  Pertentangan antara dua pernyataan partikular atas dasar term yang sama, tetapi berbeda dalam kualitasnya
Ø  Tidak mungkin kedua-duanya salah
Ø  Bisa kedua-duanya benar
      Sub-alternasi (A-O dan E-O)
Ø  Pertentangan antara dua pernyataan atas dasar term yang sama dan berkualitas sama, tetapi berbeda dalam kuantitasnya
Ø  Jika A benar, maka I pun benar
Ø  Jika I benar, belum tentu A benar
Ø  Jika E benar, O pun benar.
Ø  Jika O benar, belum tentu E benar

      2.      Edukasi
Ø  Konversi, penyimpulan langsung dengan cara menukar kedudukan ssubjek dan predikat tanpa mengubah makna
Ø  Inversi, penyimpulan langsung dengan cara menegaskan (mengingkari) subjek dan predikat pada proposisi
Ø  Kontraposisi, penyimpulan langsung dengan cara menukar kedudukan subjek dan predikat serta menegaskannya

      3.      Induksi dan deduksi
Ø  Induksi, proes peningkatan dari hal-hal yang bersifat individual kepada yang bersifat universal
Ø  Deduksi, menyimpulkan hal yang khusus dari sejumlah proposisi yang um
Silogisme kategori
Silogisme adalah suatu bentuk proses penalaran yang berusaha menghubungkan dua proposisi yang berlainan untuk menurunkan kesimpulan sebagai proposisi ketiga. Jika salah satu premis negatif, maka kesimpulannya harus negatif, Jika salah satu premis negatif dan partikular, maka kesimpulannya negatif dan partikular, Jika salah satu premis partikular, kesimpulannya partikular.
Silogisme yang tidak mengikuti hukum-hukum silogisme disebut silogisme tidak beraturan atau silogisme tidak berstandar, yaitu:
o   Entimema, suatu bentuk silogisme yang hanya menyebutkan premis atau kesimpulan saja atau keduanya, tetapi satu premis tidak dinyatakan
o   Epikheirema, silogisme yang salah satu atau kedua premisnya disertai dengan alasan
o   Sorites, silogisme yang premisnya saling berkaitan lebih dari dua proposisi, sehingga kesimpulannya berbentuk hubungan antara satu term proposisi pertama dengan salah satu term proposisi terakhir yang keduanya bukan term pembanding
o   Polisilogisme, bentuk penyimpulan berupa perkaitan silogisme, sehingga kesimpulan silogisme sebelumnya selalu menjadi premis pada silogisme berikutnya
Contoh 1 :
   Ø  Pr 1 : Semua ahli logika adalah ahli matematika.
   Ø  Pr 2 : Beberapa filsuf bukan ahli matematika.
   Ø  Konkl : Beberapa filsuf bukan ahli logika.
Contoh 2 :
   Ø  Pr 1 : Semua mahluk hidup bergerak.
   Ø  Pr 2 : Semua binatang adalah mahluk hidup.
   Ø  Konkl : Semua binatang bergerak.
Contoh 3 :
   Ø  Pr 1 : Semua laba-laba berkaki delapan.
   Ø  Pr 2 : Tidak ada serangga yang berkaki delapan.
   Ø  Konkl : Tidak ada laba-laba yang serangga.
Contoh 4 :
   Ø  Pr 1 : Semua pencinta damai adalah orang yang anti perang.
   Ø  Pr 2 : Tidak ada Jenderal yang cinta damai.
   Ø  Konkl : Tidak ada Jenderal yang anti perang.  

1 komentar:

  1. The 5 Best New Betting Sites for US Players - JT Hub
    Best online gambling sites in the US · 1. Unibet. 경상북도 출장샵 $250 부산광역 출장마사지 Welcome 의왕 출장마사지 Bonus · 2. DraftKings. $250 Welcome Bonus · 3. BetMGM. 거제 출장마사지 $250 Bonus 대전광역 출장마사지 · 4. Bovada.

    BalasHapus