Senin, 12 Desember 2016

prinsip-prinsip metodologi

PRINSIP-PRINSIP METODOLOGI
Metodologi berasal dari kata metode dan logos, metodologi dapat diartikan ilmu yang membicarakan tentang metode-metode. Metode berasal dari kata yunani Methods, kata depan Meta (menuju, melalui, mengikuti, sesudah) dan kata benda Hodos (jalan, perjalanan, cara, arah). Methodos dapat diartikan penelitian, metode ilmiah, hipotesis ilmiah, uraian ilmiah. Metode ialah cara bertindak menurut sistem aturan tertentu.



Rene Descartes
o   Membicarakan masalah ilmu-imu yang diawali dengan menyebutkan akal sehat yang umumnya dimiliki semua orang.
o   Menjelaskan kaidah-kaidah pokok tentang metode yangakan dipergunakan dalam aktivitas ilmiah.
o   Menyebutkan beberapa kaidah moral yang menjadi landasan bagi penerapan metode.
o   Menegaskan pengabdian pada kebenaran yang acapkali terkecoh oleh indra.
o   Menegaskan perihal dualisme dalam diri manusia.
o   Adanya dua jenis pengeahuan : pengetahua spekulatif dan pengetahuan praktis.
Alfred Jules Ayer
o   Penganut paham positivisme (verifikasi) : sesuatu yang tidak dapat diukur itu tidak mempunyai makna.
o   Ayer meperluas prinsip verifikasi tersebut : prinsip verifikasi itu merupakan pengandaian untuk melengkapi suatu kriteria, sehingga melalui kriteria tersebut dapat ditentukan apakah suatu kalimat mengandung makna atau tidak.
o   Suatu cara yang sederhana untuk merumuskan hal itu adalah dengan mengatakan bahwa suatu kalimat mengandung makna, jika dan hanya jika proposisi yang diungkapkan itu dapat dianalisis atau dapat diverifikasi secara empiris.
o   Verifable dalam arti lunak : jika suatu proposisi itu mengandung kemungkinan bagi pengalaman atau merupakan pengalaman yang memungkinkan.
Karl Raimund Popper
o   prinsip falsifikasi : sebuah pernyataan dapat dibuktikan kesalahannya.
o   Popper menolak anggapan umum bahwa suatu teori dirumuskan dan dapat dibuktikan kebenarannya melalui prinsip verifikasi. Teori ilmiah selalu bersifat hipotesis, tidak kebenaran terakhir.
o   Popper menolah cara kerja induksi ( Pengamatan -> hipotesis -> bukti empiris -> jika benar, hipotesis menjadi hukum) , terutama pada asas verifikasi, bahwa sebuah pernyataan itu dapat dibenarkan berdasarkan bukti – bukti pengamatan empiris.
o   Popper mengajukan prinsip FALSIFIABILITAS. Sebuah hipotesis, hukum atau teori kebenarannya hanya bersifat sementara, sejauh belum ditemukan kesalahan –kesalahan yang ada.
o   Saat salah satu unsur hipotesis yang dibuktikan salah untuk digantikan dengan unsur baru yang lain, sehingga hipotesis telah disempurnakan.
o   Menurutnya apabila suatu hipotesis dapat bertahan melawan segala penyangkalan, maka hipotesis tersebut semakin diperkokoh.
Michael Polanyi
o   Pengembangan ilmu pengetahuan menuntut kehidupan kreatif masyarakat ilmiah yang pada gilirannya didasarkan pada kepercayaan akan kemungkinan terungkapnya kebenaran-kebenaran yang hingga kini masih tersembunyi.
o   Polanyi mengkritik Positivisme : objektifitas sebagai tujuan. Tujuan dapat dicapai dengan syarat bahwa fakta yang diteliti, metode yang dipakai untuk memahami realitas, serta pembuktian yang  dipakai untuk menguji kebenaran harus lepas dari personalitas manusia.
o   Polanyi menekankan betapa pentingnya penemuan (discovery) dalam ilmu pengetahuan, tidak sekedar verifikasi.
o   Teori ilmu pengetahuan polanyi bertitik tolak dari kenyataan bahwa kita dapat tahu lebih banyak daripada yang dapat kita katakan. Dalam struktur ilmu pengetahuan terdapat 2 bagian besar jenis pengetahuan yang membentuk struktur : pengetahuan yang termasuk segi implisit (tidak terungkap) dan bagian segi eksplisit.
o   Polanyi merintis suatu model perkembangan baru ilmu-ilmu dengan memadukan secara jernih antara nilai dan fakta, sehingga ilmu-ilmu dkembangkan dapat sejalan dengan perkembangan masyarakat.

1 komentar: