Jumat, 16 Desember 2016

ragam kelompok ilmu pengetahuan filsafat

Keragaman dan pengelompokan ilmu pengetahuan

1.      Ilmu formal dan ilmu non formal atau Ilmu formal/ilmu non empiris
Ilmu formal : tidak bermaksud menyelidiki secara sistematis data-data indrawi yang kongkrit. Mis. :  matematikan dan filsafat.
Ilmu non formal : berusaha menyelidiki secara sistematis data-data endrawi yang konkrit. Mis. :  ilmu hayat, ilmu alam, ilmu manusia.

2.      Ilmu murni dan ilmu terapan
Ilmu murni/teoritis : ilmu yang bertujuan meraih kebena­ran demi kebenaran. Contoh matematika dan metafisika
Ilmu terapan/praktis: ilmu yang bertujuan untuk diapli­kasikan/diambil manfaatnya.Contoh : ilmu kedokteran, teknik, hukum, ekonomi, psikologi, sosiologi, administrasi, ekologi.

3.      Ilmu nomotetis dan idiografis
Ilmu nomotetis, (ilmu-ilmu alam). Obyek pembahasannya adalah gejala-gejala pengalaman yang dapat diulangi terus menerus dan hanya merupakan kasus-kasus yang mempunyai hubungan dengan suatu hukum alam
Ilmu idiografis, (ilmu-ilmu budaya). Obyek pembahasannya adalah obyek yang bersifat individual, unik yang hanya terjadi satu kali dan mencoba mengerti/memahami obyeknya menurut keunikannya itu.

4.      Ilmu deduktif dan induktif
Deduksi ialah proses pemikiran dimana akal budi manusia dari pengetahuan tentang hal-hal yang umum dan abstrak menyimpul­kan tentang hal-hal yang bersifat khusus dan individual. Contoh ilmu deduktif: matematika.
Induksi ialah proses pemikiran dimana akal budi manusia dari pengetahuan tentang hal-hal yang bersifat khusus dan individual menarik kesimpulan tentang hal-hal yang bersi­fat umum dan abstrak

5.      Naturwissenschaften dan geisteswissenschaften
Natur, adalah ilmu pengetahuan alam dan obyek  pembahasan­nya adalah benda-benda alam/gejala-gejala alam. Geist adalah  ilmu budaya dengan obyek pembahasannya adalah produk-produk manusiawi.  Ciri khas ilmu budaya adalah bahwa ia mempunyai metode tersendiri yang tidak bisa diambil dari metode ilmu alam. Ilmu budaya mendekati obyeknya dengan cara 'verstehen' (mengerti/memahami). Ilmu alam mendekati obyeknya dengan cara 'erklaren' (menerangkan).


Beberapa  pandangan tentang klasifikasi ilmu pengetahuan menurut para filsuf.
1. The Liang Gie

Menurut The Liang Gie ada enam jenis obyek material pengetahuan ilmiah yakni : ide abstrak, benda fisik, jasad hidup, gejala rohani, peristiwa sosial, dan proses tanda.


2. Cristian Wolff.
Klasifikasi ilmu pengetahuan menurut wolff ini dapat diskemakan sebagai berikut :
A.    Ilmu pengetahuan empiris :
 1. Kosmologis empiris, 2. Psikologi empiris.
B.     Matematika :
1. Murni : a. Aritmatika, b. Geometri, c. Aljabar.
2. Campuran : Mekanika, dan lain-lain.
C. Filsafat :
1.    Spekulatif (metafisika) :
 a. Umum  -  Ontologi.
 b. Khusus : Psikologi, Kosmologi, Theologi.
2. Praktis :
a. Intelek  -  /Logika.
b. Kehendak : ekonomi, etika, politik.
c. Pekerjaan fisik : teknologi.

3. Auguste Comte
Pada dasarnya penggolongan ilmu pengetahuan yang dikemukakan Auguste Comte sejalan dengan sejarah ilmu pengetahuan itu sendiri, yang menunjukkan bahwa gejala-gejala dalam ilmu pengetahuan yang paling umum akan tampil terlebih dahulu. Kemudian disusul dengan gejala-gejala pengetahuan yang semakin lama semakin rumit atau kompleks dan semakin konkret.
Urutan dalam penggolongan ilmu pengetahuan Auguste Comte sebagai berikut :

o   Ilmu pasti (matematika)
o   Ilmu perbintangan (astronomi)
o   Ilmu alam (fisika) Ilmu kimia
o   Ilmu hayat (fisiologi atau biologi)
o   Fisika sosial (sosiologi).
5. Thomas S. Kuhn.
Thomas S. Kuhn berpendapat bahwa perkembangan atau kemajuan ilmiah bersifat revolusioner, bukan kumulatif sebagaimana anggapan sebelumnya. Revolusi ilmiah itu pertama-tama menyentuh wilayah paradigma, yaitu cara pandang terhadap dunia dan contoh-contoh prestasi atau praktek ilmiah konkret. Menurut Kuhn cara kerja paradigma dan terjadinya revolusi ilmiah dapat digambarkan ke dalam tahap-tahap sebagai berikut :

0 komentar:

Posting Komentar