Kamis, 15 Desember 2016

filsafat pengetahuan

FILSAFAT PENGETAHUAN
Epistemologi

Berasal dari kata Empisteme (pengetahuan ataukebenaran) dan Logos (pikiran. kata, teori). Secara etimologi yaitu teori pengetahuan yang benar dengan adanya logika material, kriteriologi, kritika pengetahuan, gnoseologis, filsafat pengetahuan. Proses terjadinya pengetahuan berasal dari pengalaman indra, nalar, otoritas, intuisi, wahyu dan keyakinan.
  Jenis-jenis pengetahuan :
  Soejono Soemargono
  o   Pengetahuan ilmiah
  o   Pengetahuan non-ilmiah
  Plato
  o   Pengetahuan eikasia (khayalan)
  o   Pengetahuan pistis (substansial
  o   Pengetahuan dianoya (matematik)
  o   Pengetahuan neosis (filsafat)
  Aristoteles
    o   Pangetahuan produksi (seni)
    o   Pengetahuan praktis (etikam,ekonomi,politik)
    o   Pengetahuan teoritis fisika,matematika,metafisika)


Bentuk pengetahuan ilmiah :
o   Deskriptif : anatomi, geografi
o   Preskripsi : ukuran, azas-azas, petunjuk, prosedur
o   Eksposisi pola : sosiologi, pola-pola budaya, antropologi, perkembangan budaya
o   Rekontruksi historis : histrografi, purbakala, paleontologi
    Bagaimana hubungan antara ilmu, filsafat dan agama?
    Ilmu adalah sistem dari berbagai pengetahuan yang masing-masing mengenai suatu pengalaman
    tertentu yang disusun melalui sistem tertentu, sehingga menjadi suatu kesatuan.
    Menuurut Harsojo ilmu terdiri dari tiga kesimpulan, yaitu :
1.      Merupakan akumulasi pengetahuan yang disistematikan
2.      Suatu pendekatan/metode pendekatan terhadap seluruh dunia empiris, yaitu dunia yang terikat oleh faktor ruang dan waktu, dunia yang pada prinsipnya dapat diamati oleh panca indra manusia, dan
3.      Suatu cara yang mengijinkan kepada ahli-ahli lainnya untuk menyatakan suatu proporsi.
Filsafat menurut Plato dan Al Faraby, filsafat adalah pengetahuan tentang segala yang ada.
AGAMA,Terdapat perbedaan pengertian agama dikalangan tokoh agama. Hal inidisebabkan oleh perbedaan bidik terhadap agama.  Agama diartikan secara praktis, adalah suatu keyakinan akan adanya aturan/jalan hidup (way of  life) yang bersumber dari suatu kekuatan yang absolut (Tuhan). Agama menemukan konsep kebenaran bersumber pada wahyu, kebenarannya bersifat mutlak, absolut sebagiai kebenaran tertinggi.
Agama memiliki empat perangkat  sbb:
1.      Adanya pengatur (Tuhan) sebagai kebenaran yang pertama dan terakhir.
2.      Adanya aturan (code hukum) yang harus dipahami yang termaktub dalam kitab suci dan kebenarannya bersifat ansolut.
3.      Adanya seorang nabi sebagai pembawa aturan hukum.
4.      Adanya komunitas (manusia) sebagai pelaksana aturan yang bersumber dari Tuhan.
ILMU, mencari kebenaran dengan cara penyelidikan  (riset) sesuai dengan eksistensinya  yang berhubungan dengan alam empiris.Dalam penyelidikan ilmu selalu mencari  hukum sebab akibat. Sebagai hukum sebab akibat maka kebenaranya pasti ada. Ilmu kebenarannya bersifat empiris, filsafat kebenarannya bersifat spekulatif (berdasrkan nalar dan logika), keduanya bersifat nisbi. Agama kebenarannya bersifat absolut mutlak, dalam penentuannya semua perlu perumusan. Ilmu adalah rangkaian aktivitas manusia yang rasional dan kognitif dengan  berbagai metode berupa aneka prosedur dan tata langkah sehingga menghasilkan kumpulan pengetahuan yang sistematis mengenai gejala-gejala kealaman, kemasyarakatan atau keorangan untuk tujuan mencapai kebenaran, memperoleh pemahaman, memberikan penjelasan, ataupun melakukan penerapan.
o   Rasional: proses pemikiran yang berpegang pada kaidah-kaidah logika
o   Kognitif : proses mengetahui dan memperoleh pengetahuan
o   Teologis : mencapai kebenaran, memperoleh pemahaman, membei penjelasan, melakukan penerapan dengan peramalan atau pengendalian.
Ilmu sebagai metode ilmiah :
o   ANALISIS     (analysis)
o   PEMERIAN   (description)
o   PENGUKURAN (measurement)
o   PERBANDINGAN (comparison)
o   SURVAI (survey)

FILSAFAT, karena selalu berhadapan denga alam empiris,  (metafisika, ghaib) maka ia komit dengan organon (alatnya) yaitu logika. Cara kerjanya selalu diawali dengan pertanyaan apa…. Berpikir logis, sistematis, radikal, dan universal.
Hubungan ilmu filsafat dan agama, Albert Einstein mengatakan dengan singkat’ “science with out is blind, religion with out science is blame”  Ilmu tanpa agama buta, agama tanpa ilmu lumpuh.
BAGAIMANAKAH KATEGORI MANUSIA ITU?
1.      Manusia ada yang tidak tahu dalam ketidaktahuannya
2.      manusia tidak tahu dalam ketahuannya
3.      manusia tahu akan ketidaktahuannya
4.      manusia tahu akan ketahuannya
Kategori manakah yang paling baik?
Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang tercanggih. Memiliki banyak kelebihan dibanding dengan makhluk lain terutama akalnya.
     o   Memiliki rasa ingin tahu, maka diaktuakisasikan dalam bentuk bertanya
     o   Melalui rasio maka manusia memberikan jawaban terhadap aneka pertanyaan
     o   Manusia bertanya, manusia pula menjawab
    o   Manusialah yang benar-benar bereksistensi karena memiliki kesadaran dan otonomi dirinya.
Dengan kata lain, malalui akalnya manusia mampu menyamai makhluk lain.
    o   Burung terbang tinggi, manusia tefrbang dengan pesawat ciptaannya.
    o   Angsa bisa berenang ke ujung pulau, manusia berenang dengan kapal Feri ciptaannya.
   o  Ikan mampu menembus dasar lautan, manusia menembus lautan dengan kapal selam ciptaannya.
Apakah setiap manusia mampu berfilsafat? Jawabannya adalah tidak juga, karna ada aturan mainnya. Yaitu manusia harus berpikir logis, sistematis, radikal dan universal. Dengan mengindahkan aturan tersebut barulah manusia menjadi seorang filsuf.
Sejak kapan lahirnya ilmu pengetahuan? Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang tercanggih. Dengan akalnya manusia mampu berpikir, dengan pikirannya memperoleh pengetahuan, dengan pengetahuannya manusia memiliki ilmu, dengan ilmunya manusia mampu berpikir rasional, logis dan sistematis. Jadi, pengetahuan lahir sejak manusia itu ada, sejak manusia itu berpikir dan sejak manusia berinteraksi dengan alam.
Bagaimana hubungan ilmu pengetahuan dengan filsafat?
     o   Pengetahuan bagian dari kajian filsafat ilmu, pengetahuan lahir sejak adanya peradaban                       manusia dan berkembang pesat sesuai dengan budayanya.
     o   Pengetahuan lahir dari aktivitas
     o   Aktivitas memerlukan metode
     o   Pengetahuan melahirkan ilmu-ilmu.
     o   Ilmu dan pengetahuan tidak bisa dipisahkan.
     o   Aktivitas memerlukan metode
     o   Pengetahuan melahirkan ilmu-ilmu.
     o   Ilmu dan pengetahuan tidak bisa dipisahkan.

0 komentar:

Posting Komentar